Sabtu, 03 September 2022

Junjung Kearifan Lokal, PEPC dan Paratazkia Laksanakan Bubak Bumi di Desa Pelem

Jumat (02/09/22) Paratazkia mengadakan acara Bubak Bumi sebagai tanda dimulainya pembangunan atau fasilitas toko kelontong untuk para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Desa Pelem, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro yang merupakan salah satu Program Pengembangan Masyarakat (PPM) dari operator Proyek Pengembangan Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) yaitu PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12. Acara Bubak Bumi yang di adakan di lapangan Desa Pelem acara tersebut dihadiri oleh Konsultan Teknis Paratazkia bersama warga sekitar lapangan Desa Pelem. Kegiatan tersebut diyakini oleh warga desa pelem sebagai tradisi yang dilakukan sebelum memulai pembangunan. Serangkaian dari bubak bumi tersebut meliputi doa bersama dilanjut dengan acara ramah tamah, setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan boplank fondasi bangunan. Acara ini diselenggarakan dengan harapan agar proses pembangunan fasilitas toko kelontong atau kios UKM bisa berjalan dengan lancar.
Warga desa pelem menyambut dengan sangat antusias sekali dengan adanya program penyediaan fasilitas UKM ini. Sejak awal warga terlibat secara aktif, mulai; perencanaan program, sosialisasi dan rembug desa sebagai bentuk transparansi pelaksanaan program, hingga keterlibatan dalam pengerjaan pembangunan fasilitas toko kelontong atau kios. Dalam pelaksanaan pembangunan fasilitas UKM nanti Paratazkia melibatkan sumberdaya baik jasa tukang maupun pekerja bangunan dari desa setempat. Selain itu untuk material bangunan juga melibatkan penyedia barang dan jasa dari warga yang ada di Desa Pelem. "Sejak awal program Kami melakukan berbagai bentuk pelibatan warga dalam Program Penyediaan Fasilitas UKM di Desa Pelem, Hal ini kami lakukan agar warga merasa memiliki terhadap Program ini karena mereka yang merencanakan dan melaksanakan sendiri terhadap program ini. Begitu juga kelak warga juga yang akan memanfaatkan dan merawat fasilitas UKM ini", tutur Sudalhar selaku Ketua Yayasan Paratazkia pada kesempatan itu. Melalui Program Penyediaan Fasilitas UKM ini, nantinya akan terbangun 10 unit toko kelontong dengan masing-masing berukuran 4x3 meter di sepanjang tepi lapangan Desa Pelem. "Kami merasa sangat bangga dapat mendampingi pelaksanaan program yang merupakan salah satu PPM dari PEPC ini, Kami yakin nantinya melalui program ini akan dapat membantu meningkatkan menyemarakkan kegiatan ekonomi di Desa Pelem, sebab para pelaku UKM di Desa Pelem akan mendapatkan fasilitas berupa tempat berwirausaha yang sangat startegis dan lebih layak lagi" kata Pria yang dalam kesehariannya juga menjabat sebagai Direktur di STIKES Maboro itu.

Jumat, 02 September 2022

Partisipasi Paratazkia dalam Kunjungan Mensesneg dan Wamen BUMN Tinjau Kesiapan Proyek Gas Jambaran Tiung Biru

Partisipasi Paratazkia dalam Kunjungan Mensesneg dan Wamen BUMN Tinjau Kesiapan Proyek Gas Jambaran Tiung Biru

PEPC-Paratazkia- Pada Senin (29/08/22) Paratazkia selaku salah satu penerima program dari project JTB berpartisipasi dalam kunjungan yang dilakukan oleh Mensesneg dan Wamen BUMN, yang diwakili oleh Bapak Sudalhar selaku Manager Program yang bertempat di Mintenance Building IF JTB. 

Kunjungan ini dilakukan untuk melihat langsung kesiapan dan perkembangan proyek yang bakal menjadi salah satu penghasil gas terbesar di Indonesia ini. Kementerian BUMN tentunya selalu mengawal semua pihak yang terlibat untuk bisa berkoordinasi dengan baik bersama para vendor lain dan memastikan proses GoS bisa berjalan dengan lancar dan aman. 

Dalam kunjungan tersebut terdapat beberapa rangkaian acara yang meliputi sesi wawancara dan foto bersama. Acara tersebut berjalan dengan baik tanpa kendala. Bapak Sudalhar selaku perwakilan dari Paratazkia sangat berterima kasih kepada pihak Jambaran Tiung Biru atas kesempatan yang diberikan




Rabu, 31 Agustus 2022

Progres Lanjutan Program Penyediaan Fasilitas UKM

Pada Selasa (30/08/22) Konsultan Teknis Paratazkia Moch. Sulthoni B. S melakukan rapat pertemuan di Desa Pelem dengan Kepala Desa Pelem Bapak Sudawam, rapat tersebut juga dihadiri Bapak Danuri selaku mandor dari pembangunan kios UKM. Rapat tersebut bertujuan guna  membahas mengenai kelanjutan pembangunan kios pada Program Penyediaan Fasilitas UKM. 

Dalam pembahasannya ruko akan dibangun di area lapangan desa pelem yang mana nantinya akan dibangun sebanyak 10 ruko. Ruko itu sendiri nantinya akan terpisah menjadi 3 bagian yaitu disebelah selatan dibangun 3 ruko, di sebelah barat dibangun 4 ruko dan disebelah utara dibangun 3 ruko yang mana semua ruko berada disebelah selatan lapangan. Selesai melakukan pembahasan tentang titik lokasi ruko dilanjutkan dengan survey lapangan

Setelah penentuan lokasi ruko ini ditetapkan akan dilanjutkan dengan menyiapkan bahan material., Bapak Sudawam berharap pembangunan ruko ini dapat terlaksana tepat waktu. Selain itu komunikasi yang aktif antara pihak-pihak terkait juga sangat penting demi lancarnya proses pembangunan ruko, untuk itu diharapakan kepada Bapak Moch. Sulthoni B. S dan Bapak Danuri selaku pelaku pembangunan supaya sering-sering berkomunikasi terkait progres pembangunan ruko ini. 




Pemasangan Rambu - rambu Jalur Evakuasi Titik Kumpul

 Pada Sabtu (27/08/22) Paratazkia melakukan pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi dan titik kumpul di desa pelem, desa bandungrejo, desa kaliombo dan desa dolokgede. Proses pemasangan tersebut dilakukan oleh pandai dengan didampingi Tim Paratazkia guna untuk memastikan jalur-jalur yang dituju itu benar.

                                        

                                        

                                                  










Jumat, 26 Agustus 2022

Lomba Penanganan Kegawatdaruratan

 Ratusan warga yang tergabung dalam relawan siaga bencana mengikuti lomba adu cepat dalam menangani korban insiden kecelakaan. Mereka yang terbagi kedalam sejumlah kelompok saling menunjukkan kelihaiannya memberi pertolongan kepada korban yang disimulasikan membutuhkan pertolongan darurat.

Para peserta tampak demikian sigap dan tanggap dalam memberikan pertolongan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh korban. Lomba ini merupakan bentuk penyegaran pada pelatihan dalam mengasah keterampilan relawan siaga bencana saat menghadapi kondisi kegawatdaruratan. 

Penanganan Pada Korban

Penyerahan Hadiah


Acara ini dilangsungkan di 4 desa yaitu Desa Kaliombo, Desa Dolokgede, Desa Bandungrejo dan Desa Pelem, pada Selasa (23/8/2022) kemarin, juga dilaksanakan diskusi kelompok terfokus atau Focus Group Discussion (FGD) penyusunan standar operasional prosedur (SOP) penggunaan peralatan komunikasi kegawatdaruratan dalam kebencanaan, seperti SOP aktivasi alarm kebencanaan, SOP penggunaan radio komunikasi, SOP mustering dan evakuasi.

Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan program pengembangan masyarakat (PPM) Desa Siaga Emergency (Desaem) yang diinisiasi oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina dengan Yayasan Paratazkia sebagai mitra pelaksana program.


PEPC-PARATAZKIA Adakan Kick Of Metting Program Penyediaan Fasilitas UKM di Desa Pelem

 PEPC-Paratazkia Menyelenggarakan rapat di Rumah Makan Purboroso Bojonegoro,  rapat tersebut dilakukan sebagai langkah awal terjalinnya kerja sama antara PEPC-Paratazkia pada program Penyediaan Fasilitas UKM (Usaha Kecil Menengah) yang dimana rapat tersebut dihadiri oleh PGA PEPC antara lain Edi Arto, Arif Fazial R. , dan Endra Mugi Rahayu sedangkan dari Paratazkia dihadiri oleh Sudalhar, Sholikin Jamik, Heli Suharjono selaku pembina, Khusnul Mawadah selaku ketua, Lusi Diyah Fatnawati selaku sekertaris dan Ana Maisyaroh selaku bendahara dan Tim Paratazkia.


Pelaksanaan rapat tersebut berjalan dengan baik yang dimulai dengan acara ramah tamah dan dilanjut dengan pembahasan program Penyediaan Fasilitas UKM (Usaha Kecil Menengah). Program Penyediaan Fasilitas UKM ini akan di tempatkan di Desa Pelem, yang dimaksutkan sebagai salah satu bentuk dukungan PEPC terhadap warga Desa Pelem untuk meningkatkan perekonomian warga setempat.

Rapat Pembahasan Program Penyediaan Fasilitas UKM

PGA PEPC, Edi Arto mengatakan bahwa pelaksanaan Program Penyediaan Fasilitas UKM akan berlangsung selama 5 bulan terdiri dari 4 bulan jangka waktu pelaksanaan dan 1 bulan jangka waktu penyelesaian administrasi terhitung sejak ditandatanganinya surat perjanjian kerja oleh kedua belah pihak (12/08/2022). 


Dari hasil Kick of meeting tersebut Program Penyediaan Fasilitas UKM ini  akan dilaksanakan pembangunan kios di area lapangan desa pelem. Proses pembangunan akan dilaksanakan pada awal bulan September, mengingat saat ini di desa masih banyak kegiatan dalam rangka menyambut hari kemerdekaan. Untuk itu, sambil menunggu kegiatan di desa selesai maka pihak dari paratazkia sendiri akan memanfaatkan waktu untuk mengadakan sosialisasi dengan pihak - pihak desa terkait dan juga akan menyiapkan material untuk pembangunan sehingga nantinya proses pembangunan dapat berlangsung secara efektif tanpa ada keterlambatan pelaksanaan

Rabu, 17 Agustus 2022

Kegiatan Pelatihan Program Desa Siaga Emergency

Paratazkia bersama warga melakukan pelatihan Siaga Emergency, dengan adanya pelatihan ini diharapkan agar jika terjadi bencana tidak terduga sewaktu-waktu warga bisa melakukan tindakan pertama khususnya untuk warga Desa Dolokgede, Desa Pelem, Desa Kaliombo dan Desa Dolokgede


Pelatihan Penanganan Bebat Luka


Pelatihan Penanganan Patah Tulang



Pelatihan Penanganan pada Bayi yang Tersedak Makanan



Pelatihan Evakuasi Korban Kecelakaan



 








Selasa, 09 Agustus 2022

Gotong Royong Pentahelix Dalam Program DESAEM di Desa Sekitar Proyek JTB

 PEPC-Paratazkia, Kesiapsiagaan menghadapi kebencanaan merupakan tanggungjawab semua pihak. Salah satu nilai luhur budaya bangsa Indonesia yang merupakan potensi lokal yang dapat dijadikan contoh baik dalam penanganan bencana ialah gotong royong pentahelix, yakni partisipasi pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media.

PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina bersama para pihak di sekitar area Project Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran Tiung Biru (JTB) kembali melakukan gotong royong pentahelix yang melibatkan pemerintahan, masyarakat desa, serta pihak akademisi dari Mahasiswa Relawan Siaga Bencana (Maharesi Gana) STIKES Maboro Bojonegoro, dan media massa dalam sebuah program sebagai upaya memberikan kontribusi untuk mewujudkan desa siaga bencana yang siap menghadapi segala kemungkinan kegawatdaruratan kebencanaan. 

Konsep gotong royong yang melibatkan multipihak dalam menghadapi segala resiko kebencanaan ini oleh PEPC diwujudkan melalui sebuah program pengembangan masyarakat (PPM) yaitu Program Desa Siaga Emergency Kebencanaan (PROGRAM DESAEM) di sekitar area Proyek JTB. Program ini merupakan salah satu program PPM dari PEPC tahun 2022 yang dalam pelaksanaannya telah mendapatkan persetujuan dari SKK Migas. Sebelumnya pada 2021 lalu PEPC bekerjasama dengan Yayasan PARATAZKIA telah memulai program ini di 4 desa di sekitar area Proyek JTB, yakni Desa; Bandungrejo, Pelem, Dolokgede, dan Kaliombo. Program tersebut merupakan tahap pertama dari roadmap program yang direncanakan. Setidaknya terdapat 186 taruna siaga bencana dari berbagai unsur masyarakat desa serta 20 tenaga kesehatan terlibat sejak awal dalam pelaksanaan program. 

 

Mewakili Manajemen PEPC Zona 12, Field Officer Community Relations & CSR PEPC Edi Arto turun bersama mitra kerja memberikan sosialisasi program di balai Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur pekan ini. "Setelah di tahun 2021 lalu kami fokus pada pembentukan dan deklarasi taruna siaga bencana serta berbagai pelatihan hingga simulasi untuk peningkatan kapasitas kemampuan taruna siaga bencana, maka di tahun 2022 melalui program ini kami akan melanjutkan berbagai pelatihan tersebut sekaligus akan melengkapi peralatan yang dibutuhkan dalam menghadapi segala kemungkinan kebencanaan" terang laki-laki yang juga penyuka sepeda grasstrack tersebut. 

Menurut fasilitator program dari PARATAZKIA Sudalhar, kegiatan utama program DESAEM tahun 2022 ini meliputi pengadaan paket sistem komunikasi yang terdiri dari pengadaan radio komunikasi, standar operasional prosedur aktivasi komunikasi kegawatdaruratan bencana, penetapan jalur evakuasi beserta muster point atau titik kumpul, pemasangan alarm system tanda bahaya pada titik lokasi yang disepakati bersama masyarakat dan pemerintah desa, serta pengadaan sarana transportasi untuk operasional kesiapsiagaan kebencanaan. "Selain itu juga, kita akan kembali lakukan penyegaran teori dan praktek terhadap pelatihan kesiapsiagaan kebencanaan yang telah terlaksana pada periode program sebelumnya,"tuturnya. 

Sementara, Kepala Desa Kaliombo Rohmad Edy Suyanto, menyampaikan apresiasi atas kembali dilaksanakannya program ini oleh PEPC. Menurutnya, melalui program ini, semoga semakin meningkatkan sumber daya manusia bagi warga desa Kaliombo. "Ini merupakan salah satu program yang sangat sesuai dengan arah tujuan perencanaan pembangunan di desa kami. Besar harapan kami ketika Lapangan gas JTB sudah memasuki fase produksi nanti, PEPC akan tetap konsisten memberikan kontribusi dalam upaya menumbuhkembangkan masyarakat sekitar area operasi salah satunya bagi warga kami di desa Kaliombo," harapnya. 

Melalui program ini, PEPC juga mengkampanyekan keselamatan dan keamanan jalur pipa gas yang melintasi desa sekitar Proyek JTB. Dalam sosialisasi program ini juga PEPC membangun kesadaran warga serta mengajak warga desa untuk bersama-sama merasa memiliki dan menjaga keamanan-keselamatan atas segala fasilitas yang ada di sepanjang jalur pipa gas sebagai aset Negara. *


PEPC dan Yayasan Paratazkia Laksanakan Progam Desa Siaga Emergency Kebencanaan

 Setelah sukses melaksanakan Program Rintisan Desa Siaga Bencana di 4 Desa di sekitar area operasi Proyek JTB pada 2021, kini kembali melaksanakan pendampingan fase kedua program. Pendampingan program ini ditandai dengan dilaksanakannya kick of meeting dan penandatanganan Perjanjian Swakelola program oleh kedua belah pihak yang berlangsung di Pawon Resto Bojonegoro.

Rapat tersebut dihadiri oleh PGA PEPC antara lain Edi Arto, Andi Widianto, dan Endra Mugi Rahayu sedangkan dari Paratazkia dihadiri oleh Sudalhar, Sholikin Jamik, Heli Suharjono, Imam waloyo selaku pembina, Khusnul Mawadah selaku ketua, Lusi Diyah Fatnawati selaku sekertaris dan Ana Maisyaroh selaku bendahara dan Tim Paratazkia

Pelaksanaan rapat tersebut berjalan dengan baik yang dimulai dengan acara ramah tamah dan dilanjut dengan pembahasan program DESAEM (Program Desa Siaga Emergency Kebencanan). PGA PEPC, Edi Arto mengatakan bahwa pelaksanaan program DESAEM untuk fase kedua ini akan berlangsung selama 6 bulan terdiri dari 5 bulan jangka waktu pelaksanaan dan 1 bulan jangka waktu penyelesaian administrasi terhitung sejak ditandatanganinya surat perjanjian kerja oleh kedua belah pihak pada Jum’at (1/7/2022).

                                          
 

Program ini dilakukan sebagai sistem penyiagaan untuk warga desa jika terjadi bencana. Program ini dilaksanakan di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Ngasem, Kecamatan Purwosari, Kecamatan Tambakrejo dan 4 desa yaitu Desa Bandungrejo, Desa Dolokgede, Desa Pelem, Desa Kaliombo. Program Desa Siaga Energency Kebencanaan (Pogram DESAEM) tahun 2022 ini merupakan salah satu komitmen dari PEPC dalam memberikan kontribusi untuk menumbuhkembangkan masayarakat di sekitar area operasi Perusahaan. Kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 bulan pendampingan program ini meliputi; pemetaan jalur evakuasi dan penentuan titik kumpul beserta penyediaan tanda jalur evakuasi, penetapan lokasi titik kumpul evakuasi kebencanaan, penyediaan seperangkat alarm system, peralatan komunikasi, dan alat transportasi.

Pembina Paratazkia, Sholikin Jamik mengatakan bahwa PARATAZKIA sebagai salah satu NGO di Bojonegoro yang bergerak di bidang Kesehatan sangat mengapresiasi atas inisiasi PEPC untuk pelaksanaan program ini. 



Junjung Kearifan Lokal, PEPC dan Paratazkia Laksanakan Bubak Bumi di Desa Pelem

Jumat (02/09/22) Paratazkia mengadakan acara Bubak Bumi sebagai tanda dimulainya pembangunan atau fasilitas toko kelontong untuk para pelaku...