Selasa, 09 Agustus 2022

PEPC dan Yayasan Paratazkia Laksanakan Progam Desa Siaga Emergency Kebencanaan

 Setelah sukses melaksanakan Program Rintisan Desa Siaga Bencana di 4 Desa di sekitar area operasi Proyek JTB pada 2021, kini kembali melaksanakan pendampingan fase kedua program. Pendampingan program ini ditandai dengan dilaksanakannya kick of meeting dan penandatanganan Perjanjian Swakelola program oleh kedua belah pihak yang berlangsung di Pawon Resto Bojonegoro.

Rapat tersebut dihadiri oleh PGA PEPC antara lain Edi Arto, Andi Widianto, dan Endra Mugi Rahayu sedangkan dari Paratazkia dihadiri oleh Sudalhar, Sholikin Jamik, Heli Suharjono, Imam waloyo selaku pembina, Khusnul Mawadah selaku ketua, Lusi Diyah Fatnawati selaku sekertaris dan Ana Maisyaroh selaku bendahara dan Tim Paratazkia

Pelaksanaan rapat tersebut berjalan dengan baik yang dimulai dengan acara ramah tamah dan dilanjut dengan pembahasan program DESAEM (Program Desa Siaga Emergency Kebencanan). PGA PEPC, Edi Arto mengatakan bahwa pelaksanaan program DESAEM untuk fase kedua ini akan berlangsung selama 6 bulan terdiri dari 5 bulan jangka waktu pelaksanaan dan 1 bulan jangka waktu penyelesaian administrasi terhitung sejak ditandatanganinya surat perjanjian kerja oleh kedua belah pihak pada Jum’at (1/7/2022).

                                          
 

Program ini dilakukan sebagai sistem penyiagaan untuk warga desa jika terjadi bencana. Program ini dilaksanakan di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Ngasem, Kecamatan Purwosari, Kecamatan Tambakrejo dan 4 desa yaitu Desa Bandungrejo, Desa Dolokgede, Desa Pelem, Desa Kaliombo. Program Desa Siaga Energency Kebencanaan (Pogram DESAEM) tahun 2022 ini merupakan salah satu komitmen dari PEPC dalam memberikan kontribusi untuk menumbuhkembangkan masayarakat di sekitar area operasi Perusahaan. Kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 bulan pendampingan program ini meliputi; pemetaan jalur evakuasi dan penentuan titik kumpul beserta penyediaan tanda jalur evakuasi, penetapan lokasi titik kumpul evakuasi kebencanaan, penyediaan seperangkat alarm system, peralatan komunikasi, dan alat transportasi.

Pembina Paratazkia, Sholikin Jamik mengatakan bahwa PARATAZKIA sebagai salah satu NGO di Bojonegoro yang bergerak di bidang Kesehatan sangat mengapresiasi atas inisiasi PEPC untuk pelaksanaan program ini. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Junjung Kearifan Lokal, PEPC dan Paratazkia Laksanakan Bubak Bumi di Desa Pelem

Jumat (02/09/22) Paratazkia mengadakan acara Bubak Bumi sebagai tanda dimulainya pembangunan atau fasilitas toko kelontong untuk para pelaku...